Karakteristik Bawang Merah Pada Dataran Rendah

Bawang merah (Allium cepa var ascalonicum (L) Back) merupakan sejenis tanaman yang menjadi bumbu berbagai masakan di dunia, berasal dari Iran, Pakistan, dan pegunungan-pegunungan di sebelah utaranya, kemudian dibudidayakan di daerah dingin, sub-tropis maupun tropis. Bawang merah dapat tumbuh pada berbagai dataran baik dataran tinggi maupun rendah. Berikut ini adalah karakteristik tanaman bawang merah pada dataran rendah.
1. Waktu Penanaman
Pada daerah-daerah tertentu di Jawa mempunyai musim garap yang berbeda-beda seperti yang ditunjukan pada tabel dibawah.
Propinsi | Daerah | Dataran | Musim Garap |
Jawa Timur | Nganjuk | rendah | Februari (Hujan), Mei/Juni, September |
Jawa Timur | Probolinggo | rendah | Mei/Juni |
Jawa Tengah | Demak | rendah | Juni, September |
Jawa Tengah | Brebes/ Tegal | rendah | Juni, September |
DIY | Bantul | rendah | Juni/Juli |
2. Pembuatan Parit
Tanaman bawang sangat membutuhkan banyak air untuk pertumbuhan, terutama saat pembentukan umbi namun tanah yang becek akan menyebabkan umbi menjadi busuk. Oleh karena itu sistem pengendalian air dengan pembuatan parit (cemplongan) sangat penting bagi pertumbuhan bawang merah. Parit berfungsi untuk tempat pembuangan air yang berlebih dan tempat penyimpanan air untuk penyiraman. Alat yang digunakan pada umumnya adalah cangkul atau klenyem (sejenis sekop kecil). Belum ada mekanisasi pertanian untuk pekerjaan ini, karena tanah lempung dan lengket. Bentuk parit dan bedengan adalah sebagai berikut :


Petani membuat parit dan bedengan dengan cangkul, dibeberapa tempat menggunakan klenyem (sejenis sekop kecil)

3. Penggemburan
Setelah pembuatan parit/cemplongan, tanah akan menumpuk dan mengeras di –bed atau area tanam. Area bed ini harus diolah. Tujuan pengolahan ini adalah menggemburkan, menghilangkan tanaman pengganggu dan membuat sistem penyerapan air yang baik. Secara manual, umumnya digunakan semacam garpu/fork bermata tiga atau cangkul untuk membalik tanah, tapi waktu yang dibutuhkan lama dan harus dihaluskan dengan dipukul-pukul.
Mekanisasi yang dilakukan adalah dengan menggunakan QUICK Cakar Baja + Blade B. Keunggulan dari mekanisasi ini adalah :
- Hasil olahan lebih halus merata dengan besar bongkahan tanah diameter 2 – 3 cm
- Waktu lebih cepat
- Blade B dengan drum besar membuat QUICK Cakar Bajamempunyai tumpuan yang baik sehingga tidak terjebak masuk ke tanah.
- Blade B kedalaman olah tanah bisa mencapai 15 cm.
Sketsa Quick Cakar Baja + Blade B mencacah dengan kedalaman 15 cm di atas bed
Quick Cakar Baja + Blade B mencacah di lahan Bawang Merah
Demikian penjelasan singkat mengenai karakteristik dan cara pengolahan lahan untuk tanaman bawang merah pada dataran rendah, semoga bisa bermanfaat dan menambah pengetahuan anda. Untuk kebutuhan pengolahan lahan bawang merah percayakan pada Quick Cakar Baja dari Klikteknik.com, kami menjamin kualitas barang dan siap membantu konsultasi masalah mesin. Pengiriman barang kami layani ke seluruh Indonesia.
LEAVE A COMMENT