Bagian-Bagian Mesin Stamper & Cara Mengoperasikannya

Mesin stamper atau yang dikenal sebagai tamping rammer merupakan alat yang digunakan untuk memadatkan tanah, mesin stamper sangat membantu untuk mempercepat proses pemadatan tanah timbun. Selain itu mesin stamper juga dapat memadatkan tanah asli kohesif. Mesin stamper biasanya digunakan dalam proses pemadatan untuk bangunan gedung, pemadatan jalan, halaman, atau pekerjaan pemadatan timbunan lainnya.
Bagian mesin stamper dan fungsinya:

1. Mesin
Mesin merupakan sumber tenaga yang berfungi mengubah rotasi roda gigi untuk mendapatkan gerakan vertikal secara timbal balik saat mesin stamper digunakan.

2. Bingkai Pelindung dan Pegangan Pengarah
Ini adalah bagian luar mesin stamper yang berfungsi untuk melindungi bagian mesin stamper dan juga menempatkan pegangan untuk dijadikan sebagai pengarah gerakan mesin stamper secara horizontal. Mesin stamper biasanya dibuatkan pegangan besi yang bisa dipegang oleh operator untuk mengarahkan mesin stamper sesuai dengan tempat yang akan dipadatkan.

3. Kaki Hentak
Kaki hentak merupakan bagian mesin stamper yang dibuat untuk melanjutkan gerakan vertikal timbal balik dari mesin stamper melalui penempatan pegas yang dipasangkan bergerak naik turun sehingga terjadi tumbukan dari mesin stamper dengan tenaga yang besar terhadap permukaan yang ditumbuk.
4. Plat Tumbuk
Bagian dari mesin stamper ini terdapat dibawah kaki hentak yang merupakan bagian mesin stamper yang berhubungan langsung dengan permukaan tanah yang ditumbuk.

Cara Pengoperasian Mesin Stamper/ tamping rammer:

1. Cek Bahan Bakar
Sebelum melakukan pengoperasian, terlebih dahulu kita harus memeriksa bahan bakar mesin stamper yang ada dalam tanki mesin apakah sudah terisi. Hal lain yang harus diperhatikan adalah pengisian bahan bakar tidak boleh terlalu penuh, karena getaran yang cukup besar dapat menyebabkan bahan bakar tumpah dari mesin stamper.

2. Cek Mur dan Baut
Sebelum menjalankan mesin stamper, hal yang harus dilakukan adalah melakukan pengecekan baut dan umur. Hal ini wajib dilakukan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan seperti kebocoran pada bahan bakar, oli, kecelakaan kerja, dsb saat menggunakan mesin stamper tersebut.

3. Menghidupkan Mesin
Pertama-tama yang harus dilakukan ketika menghidupkan mesin stamper adalah membuka katup pada bahan bakar ke posisi terbuka, kemudian atur posisi saklar on/off ke posisi on. Jika kondisi mesin dingin/pertama dihidupkan buka knop chuck pada posisi terbuka. Tarik grip starter secara cepat sehingga mesin stamper bunyi dan posisi hidup. Kembalikan posisi knop chuck pada posisi tutup agar suara mesin stabil. Setelah posisi mesin stamper sudah hidup lakukan pemanasan sekitar 3-5 menit pada kecepatan paling rendah/stasioner.

4. Menjalankan Mesin
Setelah mesin stamper dipanaskan kira kira 3-5 menit pada kecepatan rendah, secara perlahan lahan atur posisi kecepatan tuas dengan memindahkan kait pengatur secara perlahan lahan untuk menghindari kerusakan kopling. Setelah kait pengatur sudah di atur ke posisi kecepatan yang dibutuhkan dengan perlahan mesin stamper diarahkan ke tempat yang akan dipadatkan dengan mengatur posisi pada pegangan mesin stamper. Kecepatan arah horizontal harus diseimbangkan oleh operator, hindari pemadatan disatu titik pada waktu yang cukup lama karena akan menyebabkan pergeseran arah horizontal akan sulit yang disebabkan karena perbedaan ketingggian. Jika dibutuhkan pemadatan kembali/ulang pada tempat yang diinginkan, dapat dilakukan dengan menjalankan mesin stamper ketempat semula (putaran berikutnya).

5. Pemeliharaan
Mesin stamper harus dirawat secara berkala. Lakukan pemeriksaan dan perawatan terhadap saluran bahan bakar, pergantian oli mesin, dan pelumasan terhadap bagian kaki penghentak. Untuk pergantian oli pada pemakian pertama hendaknya diganti setelah 50 jam pertama pemakaian, penggantian selanjutnya sebaiknya setelah 100 jam pemakaian.

6. Penyimpanan
Untuk penyimpanan dianjurkan simpan ditempat yang kering dan agak dingin. Tempat penyimpanan juga dianjurkan dibuatkan rak penahan dimana alat disimpan tetap dalam keadaan berdiri dan harus terhindar dari benturan yang dapat menyebabkan alat terjatuh. Saat penyimpanan posisi kran bensin harus tertutup/off. Dan jika penyimpanan lama/ tidak digunakan dalam waktu lama dianjurkan posisi bahan bakar dalam keadaan kosong.

Demikian ulasan fungsi dari bagian-bagian mesin stamper dan cara pengoperasiannya. Semoga dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan anda. Untuk kebutuhan mesin stemper maupun alat kontruksi lainnya, di tetanggateknik.com tersedia berbagai macam alat kontruksi dengan berbagai merk dan dengan harga yang kompetitif.

Related Posts

Mengenal lebih dekat kompresor angin (air compressor)

A. Pengertian kompresor angin Kompresor angin (air compressor) adalah sebuah mesin...

Jenis-jenis material Kunci Mekanik (Tools)

Pada produk tools, sering kita jumpai pula kode-kode selain keterangan...

Langkah-langkah Menghidupkan Mesin Cultivator

Dengan pesatnya perkembangan teknologi di bidang pertanian, kebutuhan akan mesin...

LEAVE A COMMENT

Make sure you enter the(*) required information where indicated. HTML code is not allowed

X